Sabtu, 31 Juli 2010

Siapa Syech Musdzalifa atau Nurdzalifa dan siapa juga Syech Abdulrohman atau Pangeran Pakuprojo dari kadipaten Demak

Syech Abdulrohman  adalah putra Sayyid Abdul qodir Sutho Demak dengan Nyai Malikah putra putri Syech Nurdzalifa atau Musdzalifa.Sayyid Abdul Qodir Sutho Demak adalah tokoh agama Islam di Kadipaten Demak.Syech Abdulrohman adalah seorang pensyiar agama Islam didaerah Demak dan sekitarnya,beliau anti Belanda,semua tindakan dan kata kata beliau selalu dibawah koridor hukum-hukum Islam,jika ada pengikutnya yang bertindak tidak sesuai Hukum Islam,beliau akan menangis dan menyesali perbuatan pengikutnya,beliau menangis dan berkata tidak seperti itu yang kuajarkan,karena beliau akan merasa ikut menanggung dosanya diakhirat nanti.Karena hal tersebut, maka Syech Abdulrohman disebut juga Pangeran Pakuprojo yang kemungkinan besar berarti yang menegakkan hukum/akhlaq manusia di sebuah negara.Karena tindakan dan kata-kata beliau maka pihak Belanda tidak senang dan berusaha untuk menangkap dan membunuhnya,sehingga beliau lari ke Ngawinan Kediri ketempat kakeknya/ibunya.Didaerah Ngawinan ini beliau sempat memperbaiki surau kakeknya dan tinggal beberapa tahun bersama ibunya.Karena pihak Belanda tahu persembunyiannya,beliau lari ke familinya diNgelom(R.Ali Ngelom/Uaknya) Sidoarjo sambil memperdalam ilmu agama Islam di Ndoresmo,sampai beberapa tahun.Karena kecerdasannya dan kesholehannya beliau diambil menantu oleh Sayyid Ndoresmo.Syech Abdulrohman meninggalkan beberapa putra-putri,salah satunya Syech Abdul Jalil/Munshorif(1730-1840) pendiri ponpes Ngawinan Kediri dan sampai sekarang masih dilanjutkan oleh salah satu cicitnya (meskipun kecil)Syech Munshorif termasuk pensyiar agama Islam diRungkut Tengah Surabaya dan setiap bulan Selo setiap tahunnya diadakan Haul,di Rungkut tengah ada makam Syech.Munsorif dengan istrinya( di Sby hanya 8 th-an) setelah itu kembali ke Kediri (Ngawinan Kediri) dan meninggal di Ponpes Bato'an Kediri,sedang makam Syech Abdulrohman sampai hari ini, belum ditemukan secara pasti?apa Arjosari Japanan Pasuruan?
Syech Musdzalifa/Nurdzalifa  (Nama samaran konon dari cerita leluhur termasuk salah satu anak  Pangeran BENOWO) putra Joko Tingkir/Karebet Pajang,beliau pensyiar Islam didaerah sekitar Kartasuro/Boyolali,karena kegigihanya menentang Belanda.dan tidak sepaham dengan Amangkurat I, maka pihak Belanda/kraton akan menangkap beliau,dan berita tersebut bocor,sehingga beliau lari kedaaerah Patihan Rowo Kertosono( 1645 umur beliau sekitar 60th).Disini beliau mendirikan latihan pencak silat dan sekolah ngaji selama beberapa tahun,dan hal ini didengar pihak Belanda/kraton,maka pihak Belanda melaksanakan pengejarannya.Syech Musdzalifa berwasiat kesantrinya untuk mengkafani pohon pisang dan menanamnya sambil menangisinya seolah-olah Syech Musdzalifa/Nurdzalifa sudah meninggal. Beliau lari ke Ngelom Sepanjang,Sidoarjo kesalah satu putranya(R.Ali pendiri ponpes Ngelom),disinipun Belanda tetap mengejarnya dan Syech Musdzalifa lari kePonorogo dengan cara menyelam dikalimas.DiPonorogo beliau mejadi guru ngaji sambil berpindah-pindah sampai akhirnya menetap di Trenggalek/daerah pesantren,hingga beberapa tahun.Syech Musdzalifa ingin kembali keKertosono dikawal santrinya bernama Waros,sesampainya disuatu daerah beliau mulai sakit-sakitan dan beliau menetap didaerah tersebut dan putrinya Nyai Malikah yang diKartosuro/Boyolali menyusul(sekitar Th 1673)bersama beberapa familinya,dan daerah tersebut diberi nama Ngawinan.Syech Nurdzalifa beristri 3 orang.Makam beliau ada beberapa versi: ada yang bilang diPatihan Rowo Nganjuk,ada yang bilang di Pesantren Trenggalek,ada yang bilang DiNgawinan Kediri  dan setiap hari malam jum'at dan hari tertentu banyak orang berziaroh kemakam beliau banyak yang datang dari luar kota.Dan peziaroh banyak mengatakan makam P.Selarong, ada juga mengatakan makam KRMT Poncodriyo dari Kartosuro.Tidak ada yang tahu pasti,yang tahu pasti hanya Allah SWT,sebuah cerita tidak ada yang betul 100% ,karena semua yang sudah berlalu ,dibawah ghoibnya Allah . Syech Musdzalifa/.Nurdzalifa termasuk salah seorang yang menurunkan banyak ulama,kyai,tokoh agama Islam di daerah Karesidenan Kediri(anak keturunannya banyak mendirikan ponpes dikarisidenan Kediri-Trenggalek,Tulungangung,Nganjuk,Blitar,Banyuwangi,Sidoarjo,Jember,Pasuruan dsb)  dan KH. Ma'sum Jauhari,Gus Zain (Kediri) Pagarnusa,KH.ALI Mas'ud Pagerwojo Sidoarjo merupakan salah satu dari keturunannya.Hal ini diceritakan oleh keturunan Syech AbdulJalil/Munshorif diKediri dan Penulis sendiri termasuk generasi ke 9 Syech Nurdzalifa lintang Syech Munshorif-Syech Hasan Munshorif dst.